Sudah cukup lama tangan ini tidak menari-nari di keyboard hanya untuk
sekadar menulis di blog, menuangkan cerita lama yang kuperoleh dan kulalui dari
kecil hingga kini. Entah kenapa tumbuh lagi mood buat nulis. So, Let’s enjoy.
Berhubung saat ini bulan Mei, saat-saat dimana mereka yang ingin lanjut ke
perguruan tinggi belajar dan mempersiapkan diri menghadapi ujian tulis sambil
deg-degan menunggu tanggal 27 Mei, cerita kali ini berkaitan dengan masa-masa galau
digantungin status tidak jelas seperti yang mereka rasakan saat ini. Ya, 27 Mei
merupakan tanggal penting kedua setelah tanggal penting pertama dalam dunia
pendidikan, yakni 20 Mei: pengumuman kelulusan Ujian Nasional. Mungkin ketika
mereka membaca tulisan ini, ada di antara mereka sedang berkutat dengan belajar
TKPA dan mengerjakan soal-soal TKSaintek atau TKSoshum kalau-kalau mendapatkan
hasil yang sama-sama tidak diinginkan: Maaf, anda
dinyatakan tidak lulus SNMPTN.
Nah, cerita kali ini berkaitan dengan masa remaja disaat mengenakan seragam putih abu-abu hingga pengumuman SBMPTN. Mungkin bagi mereka yang butuh sedikit motivasi, entah ini bisa memotivasi apa engga, bisa melanjutkan membaca tulisan ini.
Nah, cerita kali ini berkaitan dengan masa remaja disaat mengenakan seragam putih abu-abu hingga pengumuman SBMPTN. Mungkin bagi mereka yang butuh sedikit motivasi, entah ini bisa memotivasi apa engga, bisa melanjutkan membaca tulisan ini.
Saat itu, angkatan 2013 duduk di bangku kelas 12 dan berada di kelas IPA 2
sebuah sekolah swasta di Duri, Riau. Pagi, sekitar pukul 9-10, tiga orang duduk
berdekatan di tengah kelas. Sepertinya sih, alasan mereka berkumpul bertiga
karena ada salah satu di antara mereka yang masih galau mengisi pilihan SNMPTN
2013. Ya, itu mungkin. Mungkin juga karena mereka sedang berada di kelas
sejarah jadi mereka duduk berdekatan
karena ingin membahas sejarah Indonesia? Tidak, ini tidak mungkin.
Oke, jadi intinya mereka duduk di bagian belakang kelas dan bercerita.
Lebih tepatnya curhat tentang SNMPTN. Salah satu dari mereka masih belum
mengisi pilihan jurusan di SNMPTN karena dia ragu apakah pilihannya tepat atau
engga. Apakah pilihannya dapat membawanya ke perguruan tinggi idamannya atau
akan membuatnya ikut SBMPTN. Terlebih, cukup banyak teman yang memilih jurusan
yang sama sebagai pilihan pertama. Cerita dan cerita dan akhirnya teman satu
ini menetapkan pilihan pertama dan keduanya. Entahlah dia mengisi pilihan
ketiga atau tidak. Yang paling lekat diingatan saat itu, mereka menyumpahi masing-masing
di antara mereka.
“Bro, aku sumpahin kau masuk ke sini ya!”
Kalimat itu masing-masing mereka
lontarkan ke masing-masing di antara mereka dengan mengganti tulisan merah
sesuai dengan orang dan pilihan pertamanya. Ibu guru pun masuk dan pelajaran
dimulai.
...
Waktu berlalu terlalu cepat. Rasanya
kemarin baru kelar kelas sejarah dan sekarang sudah dihadapkan dengan UAS dan
Ujian Nasional 20 paket. Hari pertama Ujian Nasional, sempat kesal sih karena
kondisi lembar jawabannya yang begitu tipis. Teman-teman seangkatan juga
mengeluhkan hal yang sama, bahkan teman-teman se-Indonesia. Muncul di layar TV
berita mengenai pelaksanaan Ujian Nasional dengan lembar jawaban yang mudah rusak
ketika dihapus.
Diakhir rentetan acara Ujian
Nasional, malamnya akan langsung diadakan Prasididina: Perpisahan sekolah.
Bunyi bel menandakan berakhirnya acara ini. Di luar kelas, teman-teman tampak
bahagia dan bersorak-sorai. Bahagia karena sudah bebas dari ujian yang
kontroversial ini. Bahagia? Ya, siang itu mereka bahagia. Tapi malamnya?
Malam itu penuh isak tangis, namun
juga penuh dengan tawaan. Foto profile bbm, line, twitter, dan upload instagram
penuh dengan warna kuning dengan "Putih abu-abu takkan kembali, 3 tahun terindah takkan terulang lagi" atau dengan foto bareng
teman-teman dan guru pada perpisahan malam itu. Update status bbm, twitter, dan beberapa
di facebook.
...
Masa pengangguran. Masa menunggu
kepastian. Masa di mana menunggu kelulusan UN dan hasil SNMPTN. Hari-hari
dipenuhi dengan belajar, bermain, jalan-jalan, kongkow, pacaran. Ada yang
bimbel dan ada yang memutuskan tidak bimbel. Entah dengan alasan mau belajar
sendiri, langsung kerja, ada program sekian bulan, atau udah yakin lulus
SNMPTN. Yang terakhir ini wow banget haha.
Beberapa hari menjelang pengumuman
kelulusan, bagi mereka yang bimbel maupun liburan ke luar kota mulai
berdatangan ke daerah asal. Namun, ada juga beberapa yang tidak kembali dengan
berbagai alasan, sayang bimbelnya, sayang duitnya, atau karena udah yakin
lulus. Akhirnya pengumuman dan dinyatakan seluruh peserta yang mengikuti UN
dari sekolah kami lulus 100%. Alhamdulillah.
Beberapa hari kemudian pengumuman
SNMPTN. Diumumkan bahwasannya hasil akan keluar di web pada sore hari. Menunggu
hasil dan menyambil dengan main game, nostalgia dengan kumpulan game voli PS1. Kalimat
“Maaf, anda dinyatakan
tidak lulus SNMPTN” tertera di layar laptop dan bunyi dering handphone. Dari
orang tua. “Masih ada SBMPTN.” Tentu mereka tetap memberi semangat dan mungkin
menyembunyikan rasa kecewa. Namun saat itu, timbul perasaan kecewa yang sangat
berbeda, yang tak pernah terasa selama ini. Gagal membahagiakan orang tua.
Timeline twitter cukup dipenuhi
dengan ucapan selamat bagi mereka yang lulus SNMPTN karena cukup banyak teman
yang lulus SNMPTN. Ada juga di antara mereka yang mengupload tanda kelulusan di
instagram. Bagaimana dengan tiga orang yang di ruang sejarah tadi? Satu di
antara mereka tidak lulus dalam SNMPTN dan dua lainnya lulus pada pilihan
pertama mereka. Oke mari kita sebut satu orang yang kurang beruntung ini dengan
sebutan si teman.
...
Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri hanya berselang 2 minggu dari pengumuman SNMPTN. Si teman yang
tidak lulus di antara tiga orang itu masih optimis bisa masuk PTN impiannya.
Hari-hari menjelang SBMPTN diisi dengan belajar, bermain, main game, belajar,
dan belajar. Ya, porsi belajarnya lebih banyak. Bahkan pada H-1 ia tetap
belajar.
Tiba saatnya hari H. SBMPTN
berlangsung selama dua hari. Hari pertama dilalui dan cukup untuk membuatnya
putus asa. Hari kedua ia lalui dan membuatnya lega karena sudah terbebas dari
dua hari tersebut, bukan karena yakin akan jawabannya.
...
Pengumuman SBMPTN juga pada sore
hari. Yang membuat berbeda pengumuman ini dengan pengumuman SNMPTN adalah si
teman ini tidak main game. Menghadapi pengumuman SBMPTN dengan doa kepada Allah. Mungkin dia pikir pada SNMPTN dia tidak lulus karena tidak
berdoa, tapi entahlah. Hal kedua yang membuat berbeda adalah, kali ini kakaknya
yang melihat hasilnya. Selamat,
anda dinyatakan lulus SBMPTN 2013. Warnanya merah tapi kontennya berbeda. Saat itu
suasana menyenangkan. Kemudian terdapat tabel di bawah dengan kolom nomor
peserta, nama peserta, dan diterima di. Pada kolom diterima di berisikan
jurusan pilihan pertamanya.
...
Sumpah ketiga anak muda itu menjadi
kenyataan. Sumpah yang dilontarkan saat duduk di jenjang pendidikan SMA. Kini
mereka sedang menempuh studi di masing-masing pilihan mereka, mengukir
cita-cita mereka.
Kesimpulan:
1. Boleh kecewa jika tidak lulus SNMPTN, namun jangan pernah
down berlebihan. Yakini bahwa masih ada kesempatan dan harus bisa.
2. Jika memang dinyatakan tidak lulus di ujian mandiri,
yakini bahwa Allah punya rencana lain. Mungkin kesuksesan kita ada di perguruan
tinggi yang lain.
3. Kenali diri. Saat dekat dengan hari H apakah kamu
merupakan tipe orang yang tetap bisa belajar pada H-1, atau hanya bisa
membaca-baca dan mengulang-ulang rumus, atau harus meninggalkan segala hal
tentang pelajaran dan refreshing. Kenali dirimu. Jika kamu tipe yang bisa
belajar walau udah H-1, optimalkan itu. Jika tidak bisa, lupakan untuk satu
hari tentang pelajaran dan refreshing. Sekali lagi kenali dirimu karena kamu
yang mengenal dirimu seperti apa.
4. Minta doa dari orang tua, keluarga. Mendoakan teman agar
lulus mungkin bisa membawa berkah bagi kita. Mungkin menyumpahi teman agar
lulus seperti pada cerita di atas bisa jadi pertimbangan hahaaa..
5. Bagaimanapun hasil hari pertama jangan terpengaruh buat down di hari kedua. Berhubung tahun ini SBMPTN cuma satu hari, jangan pernah down di tes awal TKPA. Walaupun cuma ngisi sedikit. Ada kok yang ngisi matem dasar cuma dua doang dan lulus. ADA!
5. Bagaimanapun hasil hari pertama jangan terpengaruh buat down di hari kedua. Berhubung tahun ini SBMPTN cuma satu hari, jangan pernah down di tes awal TKPA. Walaupun cuma ngisi sedikit. Ada kok yang ngisi matem dasar cuma dua doang dan lulus. ADA!
Sekian, sukses bagi kalian yang
menghadapi masa-masa ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar